LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
PERCOBAAN I
(PEMISAHAN IOD DENGAN METODE EKSTRAKSI PELARUT
DENGAN MENGGUNAKAN CORONG PISAH)
OLEH
AWIN J RAHIM
441 410 055
KIMIA A
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI GORONYTALO
2012
LAPORAN PRAKTIKUM
(DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK)
PERCOBAAN I
A.JUDUL :Pemisahan
Iod dengan Metode Ekstraksi Pelarut dengan menggunakan Corong Pisah
B.TUJUAN :Metode
pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut dimana
zat terlarut (solute) atau bahan yang dipisahkan terdistribusi diantara kedua
lapisan ( organic dan air) berdasarkan kelarutan relatifnya )
C.DASAR TEORI
Pengertian
Ekstraksi pelarut adalah metode pemisahan komponen dalam
suatu campuran yang didasarkan pada distribusi komponen tersebut dalam 2
pelarut yang tidak saling bercampur sehingga akan terbentuk kesetimbangan dua
fasa (Nernst).Adapun pengertiannya yang lain adalah Teknik pemisahan dimana
larutan konstituen dalam air (umumnya),dibiarkan berhubungan dengan pelarut
lain (umumnya pelarut organik) dengan syarat bahwa pelarut kedua ini tdak
bercampur dengan pelarut yang pertama.
Ekstraksi
pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling
baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam
tingkat makro ataupun mikro.
Ekstraksi adalah jenis pemisahan
satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan.Proses ekstraksi
bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak antara
bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan ekstraksi dan
pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi.
Prinsip
Dasar
Prinsip metode
ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara
dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida
atau kloroform. Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah
yang berbada dalam kedua fase pelarut.
Prinsip
dasar lain dari ekstraksi pelarut adalah pemisahan secara komponen dari
zat terlarut di dalam dua campuran pelarut yang tidak saling bercampur.
Biasanya digunakan dalam kimia organik dan lain - lain.
Jika zat terlarut antara dua cairan
tidak saling larut, ada suatu hubungan yang tepat antara konsentrasi zat
terlarut dalam kedua fasa terlarut pada keadaan kesetimbangan. Zat tersebut
akan terdistribusikan atau terbagi dalam kedua pelarut tersebut berdasarkan
koefisien distribusi.
Pembanding distribusi
Pembanding Distribusi adalah
Perbandingan antara konsentrasi organik dan konsentrasi air.Dengan rumus
sebagai berikut:
Dimana
[CHA] menggambarkan konsentrasi analitik HA baik dalam larutan air
maupun pelarut organik.Perlu diketahui bahwa dalam air:
Sedangkan
dalam pelarut organik,HA tidak mengalami penguraian berarti sehingga:
Berdasarkan
penjelasan ini dapat dituliskan:
………………………………(1)
Dimana
[A] adalah hasil penguraian HA dalam air,yang dapat diganti dengan:
……………………………………(2)
Sehingga
rumus D diatas disusun ulang menjadi:
Persamaan
terakhir ini dapat dipakai untuk menghitung pembanding distribusi dan kuantitas
HA terekstraksi dari larutan air dengan harga PH berbeda-beda.
Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan: bila
suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat campur,
maka pada suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat
angka banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka
banding distribusi ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang
mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat
dasar zat terlarut, dan temperatur (Svehla, 1990).
Hukum ini dalam bentuk yang sederhana, tidak berlaku bila
spesi yang didistribusikan itu mengalami disosiasi atau asosiasi dalam salah
satu fasa tersebut. Pada penerapan praktis ekstraksi pelarut ini, terutama
kalau kita perhatikan fraksi zat terlarut total dalam fasa yang satu atau yang
lainnya, tidak peduli bagaimanapun cara-cara disosiasi, asosiasi atau
interaksinya dengan spesi-spesi lain yang terlarut. Untuk memudahkan,
diperkenalkan istilah angka banding distribusi D (atau koefisien ekstraksi E).
Ekstraksi
dengan pelarut dapat dilakukan dengan cara dingin dan cara panas.Jenis-jenis
ekstraksi tersebut sebagai berikut:CaraDingin
Maserasi, adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar.Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metoda pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetic berarti dilakuakn pengadukan kontinyu. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarutsetelah dilakukan ekstraksi maserat pertama dan seterusnya.Perkolasi, adalah ekstraksi pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya pada suhu ruang. Prosesnya didahului dengan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penampungan ekstrak) secara terus menerus samapai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
Maserasi, adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar.Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metoda pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetic berarti dilakuakn pengadukan kontinyu. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarutsetelah dilakukan ekstraksi maserat pertama dan seterusnya.Perkolasi, adalah ekstraksi pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya pada suhu ruang. Prosesnya didahului dengan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penampungan ekstrak) secara terus menerus samapai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
D.ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Corong
pisah
Gelas
ukur
Timbangan
Analitik
Gelas kimia
Kaca arloji
Statif dan klem
Pengaduk
b.
Bahan
· Iod
Sifat kimia dari Iod adalah
baunya menyengat,menguap pada suhu kamar,mudah larut dalam kloroform,dan sedikit
larut dalam air
· Aquadest
Sifat kimia dari Aquades
adalah polar
· CHCL3
Sifat kimia dari CHCL3
adalah nonpolar dan mudah menguap
E.PROSEDUR KERJA
Menimbang dengan saksama dalam timbangan
analitik
Memasukan dalam erlemeyer dan menambahkan 30
mL air kemudian memasukan kedalam corong pisah
Menambahkan 30 mL CHCL3 dengan
corong pisah
Mengocok secara saksama campuran selama 5
menit dengan sekali-kali membuka sumbat dan mendiamkan beberapa menit sehingga
terbentuk 2 laoisan
Memisahkan lapisan bawah dengan lapisan
atas,dan mengamati
|
F.HASIL PENGAMATAN
|
PERHITUNGAN
Dik : Vair=30 mL=0,03 L
I2 =0,005 gram
Mol
I2 =
=
=
dan
a
= 0.0007 M x 0.08196
= 5.7 x 10-6 M
G.PEMBAHASAN
Ekstraksi atau penyarian
merupakan proses pemisahan dimana suatu zat terbagi dalam dua pelarut yang
tidak bercampur. Selain itu ekstraksi juga merupakan suatu proses pemisahan
dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut.Pelarut yang digunakan
harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material
lainnya.Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya
melarutkan yang tinggi terhadap zat yang diekstraksi.
Daya melarutkan yang
tinggi ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang
diekstraksi. Terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa polar larut dalam
pelarut polar dan sebaliknya senyawa non polar larut dalam pelarut non polar
atau yang lebih dikenal dengan like dissolves like.Berdasarkan hukum Nerst,
jika suatu larutan (dalam air) mengandung zat organik A dibiarkan bersentuhan
dengan pelarut organik yang tidak bercampur dengan air, maka zat A akan
terdistribusi baik ke dalam lapisan air (fasa air) dan lapisan organik (fasa
organik). Dimana pada saat kesetimbangan terjadi, perbandingan konsentrasi
zat terlarut A di dalam kedua fasa itu dinyatakan sebagai nilai Kd atau
koefisien distribusi (partisi) dengan perbadingan konsentrasi zat terlarut A
di dalam kedua fasa organik-air tersebut adalah pada temperatur tetap.
Dalam percobaan ini yang
pertamakali dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
yaitu:Alat:Corong pisah,gelas kimia,gelas ukur,kaca arloji,pengaduk,statif
dan klem dan neraca analitik.Bahan:Iod,CHCL3 dan Aquades.Setelah
menyiapkan alat dan bahan,yang dilakukan adalah memmbaca prosedur dan mulai
melakukan percobaan.Dibawah ini ada beberapa hal yang akan dilakukan yaitu:
Pertama-tama menimbang 5 mg atau 0,005 gram
iod dengan seksama dalam neraca analitik,kemudian memasukan kedalam erlemeyer
lalu menambahkan 30 mL Air memasukan kedalam corong pisah.Setelah itu
menambahkan 30 mL CHCL3 dalam corong pisah,Kemudian mengocok
dengan seksama canmpuran selama 5 menit dengan sekali-kali membuka
sumbat,setelah itu didiamkan selama beberapa menit sehingga terbentuk dua
lapisan yaitu lapisan bawah CHCL3 (ungu) dan lapisan atas adalah
Air (keruh).Kemudian dipisahkan kedua lapisan tersebut,yang dihasilkan CHCL3
berwarna ungu dan air menjadi keruh.
Untuk ekstraksi yang kedua CHCL3
yang ditambahkan sebanyak 15 mL.Langkah-langkah yang dilakukan sama dengan
langkah ekstraksi yang pertama.setelah diamati terbentuk dua lapisan yaitu
lapisan bawah CHCL3 dan lapisan atas adalah Air.
|
H.KESIMPULAN
Ø Ekstraksi
pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling
baik
Ø Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu
campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak
saling bercampur.
Ø Tiga metode
dasar pada ekstraksi cair-cair adalah ekstraksi bertahap, ekstraksi kontinyu,
dan ekstraksi counter current.
Ø Proses
ekstraksi pelarut berlangsung tiga tahap , yaitu:
Ø Pembentukan
Kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi.
ü Distribusi dari
kompleks yang terektraksi
ü Interaksinya
yang mngkin dalam fase organik
Kemungkinan
kesalahan
Kesalahan dalam menimbang bahan yang akan
digunakan
Kesalahan dalam menggunakan alat
Gorontalo,12 april 2012
praktikan
Awin j rahim
(441 410 055)
DAFTAR PUSTAKA
Teaching team. 2012.
Dasar-dasar pemisahan analitik bagi mahasiswa. Gorontalo : UNG
Lukum Astin. 2006.bahan
ajardasar-dasar pemisahan analitik. Gorontalo : UNG
Diunduh
Selasa,10/04/2012
Diunduh
Selasa,10/04/2012
Diunduh
Selasa,10/04/2012
Diunduh
Selasa,10/04/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar